“ Serasa dalam keterpurukan yang panjang “, itulah Indonesia saat ini. Kemiskinan dimana – mana, korupsi meraja lela, teroris muncul kembali, bentrok dan aksi tawuran tak ketinggalan, bahkan sampai Dewan Perwakilan Rakyat juga sibuk dengan urusan pribadinya tanpa memikirkan nasib rakyat. Padahal mereka adalah media rakyat untuk menyampaikan aspirasi demi kemajuan bangsanya. Jika hal ini tidak ada hentinya terjadi, maka akan menjadi apa bangsa ini.
Sebenarnya apa yang salah dengan negara ini. Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah, SDM yang tak diragukan lagi jumlahnya, mengapa masih ada kemiskinan?. Kemiskinan melahirkan seseorang untuk melakukan tindakan korupsi entah itu karena himpitan ekonomi bahkan suatu keinginan dalam diri. Terorispun muncul, kasus terakhir bom gereja di Solo. Tawuran antar pelajar, mahasiswa, mencerminkan generasi muda yang tak bermoral.
Dengan berbagai permasalahan yang ada, sepertinya Indonesia butuh banyak motivasi. Sebuah dorongan dalam diri setiap individu untuk mencapai suatu tujuan yakni keselarasan dalam hidup berbangsa dan bernegara. Bagaimana kita bisa menciptakan kehidupan yang baik jika memberi dorongan diri untuk selangkah lebih baik saja sudah tidak bisa. Kita sebagai manusia harus pintar mengendalikan dorongan ( motivasi ) diri pada hal yang positif, itu akan lebih bermanfaat.
Semua berawal dari kita sebagai rakyat, dan pemimpin yang mendelegasikan wewenang. Dari rakyat dan pemimpin ini dibutuhkan suatu komunikasi timbal balik, sehingga bisa ditemui tujuan untuk selangkah lebih maju. Motivasi tidak hanya muncul dari individu, tapi juga sangat penting dimiliki oleh negara ini, karena tanpa motivasi hidup seolah tak memiliki angan, tujuan, dan cita – cita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar